Museum Sumpah Pemuda Jakarta dulunya bernama Gedung Kramat 106. Lokasinya di pinggir jalan dan dekat sekali dengan rumah sakit Kramat 128. Museum ini beralamat di Jalan Kramat Raya No 106, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat dan memiliki luas 1.285 meter persegi.
Ahiya, sebelum bercerita lebih jauh, adakah dari Cariers yang sudah pernah ke sana? Atau jangan-jangan seneng main ke museum di Jakarta ini? Boleh dong cerita di kolom komentar 🙂
Saat memasuki Museum Supah Pemuda ini, dua patung dada Muhammad Yamin dan Sugondo Djojopuspito akan menyambut kamu. Museum Sumpah Pemuda ini dulunya merupakan tempat kumpul para pemuda pejuang Indonesia. Banyak kegiatan yang dilakukan di sana seperti tempat berkumpul, bermusyawarah dan rapat. Bahkan di museum ini juga sering dijadikan tempat untuk pementasan budaya, hiburan hingga tempat bermain para pemuda kala itu. Di gedung ini juga pernah diselenggarakan kongres Sekar Roekoen, Pemuda Indonesia dan PPPI.
Awal mulanya, Gedung Kramat 106 milik Sio Kong Liang disewa oleh pelajar Stovia (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) dan RHS (Rechts Hooge School) sebagai tempat tinggal dan belajar pada tahun 1908. Saat itu dikenal dengan nama Commensalen Huis. Semakin lama, banyak pemuda yang berkumpul di rumah tersebut sampai tahun 1927 semakin bertambah banyak pemuda berdatangan dari berbagai daerah untuk mengikuti beragam kegiatan di sana.
Tepat pada 15 Agustus 1928 diadakanlah Kongres Pemuda Kedua di bulan Oktober 1928. Kemudian sejak itu dikenalah hari Sumpah Pemuda. Ternyata setelah peristiwa Sumpah Pemuda, banyak penghuninya yang telah lulus belajar dan meningalkan gedung ini tahun 1934. Lalu gedung ini disewa untuk rumah tinggal oleh Pang Tjem Jam selama tahun 1934-1937.
Baca Juga:
>> Museum MH Thamrin, Museum yang Hampir Terlupakan di Ibu Kota
>> 3 Jam di Pasar Baru? Kamu Bisa Sekalian Wisata Religi di Jakarta!
Pertengahan tahun 1937, gedung disewa sebagai toko bunga oleh Loh Jing Tjoe hingga tahun 1948. Lalu di tahun 1948-1951 gedung beralih fungsi menjadi Hotel Hersia. Memasuki tahun 1951-1970, gedung ini disewa dan dijadikan kantor Inspektorat Bea dan Cukai. Hingga di tanggal 3 April 1973, Gedung Kramat 106 dipugar oleh Pemenrintah Daerah DKI Jakarta selama seminggu penuh. Dan tepat di 20 Mei 1973, gedung diresmikan menjadi Museum Sumpah Pemuda oleh Gubernur Ali Sadikin.
Saat ini di Museum Sumpah Pemuda terdapat koleksi foto dan benda-benda yang berhubungan dengan Sumpah Pemuda 1928, kegiatan-kegiatan pemuda Indonesia. Jumlah koleksi di museum ini totalnya hingga 2.867 koleksi mulai dari foto-foto, bendera organisasi, lukisan, vespa, patung, monumen, naskah, piagam sampai replika biola WR Supratman. WOW banget kan?! Dan ternyata, Museum Sumpah Pemuda ini sudah menjadi benda cagar budaya nasional, guys!
Museum ini memilii satu bangunan utama dan dua paviliun. Bangunan utama terdiri dari halaman depan yang cukup luas untuk parkir, satu ruang tamu, lima kamar besar dan satu ruang terbuka untuk rapat. Penataan museum ini mengikuti kronologis peristiwa Sumpah Pemuda. Harapannya agar Cariers dapat menangkap dan ikut merasakan proses-proses peristiwa bersejarah itu. Eits, lantai ubin di sana juga masih asli lho Cariers, berasal dari zaman Belanda yang saat ini sudah cukup jarang ditemui di Jakarta.
Satu hal yang paling mengesankan saat kamu masuk ke dalam, kamu akan diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya di dalam satu ruangan. Sangat tentram dan damai rasanya, membuat Cariers seperti ada di saat peristiwa itu terjadi. Terdapat juga lirik lagu tersebut dalam ukuran besar yang terpahat di dinding. Lengkap dengan teks Sumpah Pemuda hasil keputusan kongres.
Buat Cariers yang mau ke sana, bisa langsung cek map di aplikasi Cari Aja. Museum Sumpah Pemuda dibuka untuk umum setiap Selasa sampai Jumat mulai pukul 08.00 sampai 14.00 WIB. kalau hari Sabtu dan Minggu buka mulai pukul 08.00 sampai 14.00 WIB. Kalau hari Senin dan hari besar nasional, museum ini tutup untuk umum.
Untuk masuk ke museum bersejarah ini, kamu hanya perlu merogoh kocek Rp 2.000 saja untuk orang dewasa, Rp 1.000 untuk anak-anak dan untuk turis asing Rp 10.000. Harga yang sangat terjangkau bukan? Yuk jelajahi Museum Sumpah Pemuda! Tapi tetap jaga kebersihan di sana ya, jangan buang sampah sembarangan dan asal sentuh benda koleksi di museum 🙂
Penulis: Lianawati