Di tengah membludaknya kuliner mancanegara, kadang membuat lupa bahwa kuliner Nusantara begitu kaya ragam dan rasa. Bumbu legit dengan bahan-bahan alami yang menggoda. Mulai dari makanan berat hingga penganan kecil. Setiap kota pasti punya makanan dan jajanan khasnya. Enggak terkecuali Kota Bandung. Sempatkanlah menjelajah jajanan tradisional dan wisata kuliner kaki lima di Bandung sekitar Jalan Cikapundung. Lidah Cariers akan dimanjakan begitu rupa.
Jalan Cikapundung Barat No. 1 Braga, Sumur Bandung adalah kawasan terpadu pedagang tempat wisata kuliner kaki lima di Bandung. Daerah ini sudah terkenal sejak dahulu kala. Kondisinya sekarang lebih bersih dan teratur. Letaknya sendiri berdekatan dengan jembatan Sungai Cikapundung yang kesohor, Jalan Braga yang disebut-sebut kota tuanya Bandung, dan diapit bangunan-bangunan bersejarah seperti gedung PLN. Biar gampang menemukan lokasinya, Cariers gunakan saja aplikasi pencarian tempat Cari Aja. Karena tempat ini enggak langsung dilewati kendaraan umum.
Kawasan Jalan Cikapundung Barat ini, dari ujung ke ujung berderet jongko-jongko kecil. Jenis kulinernya didominasi oleh makanan dan jajanan tradisional. Cariers bisa memilih sendiri sesuai selera. Mau makan di sana atau dibungkus, bisa saja. Duduk di bangku atau lesehan adalah pilihan.
Nah, berikut adalah 6 jajanan tradisional untuk wisata kuliner kaki lima di Bandung sekitar Jalan Cikapundung. Coba ketik nama tempat-tempat ini di aplikasi pencari tempat Cari Aja dan Cariers hanya tinggal mengikuti petunjuknya. Sebetulnya, ketika sudah menemukan satu lokasi, Cariers bisa berjalan kaki dari satu jongko ke jongko lain karena letaknya berdekatan.
Pisang Keju Putu Bapak Daim
Pisang Keju merupakan jajanan populer saat ini. Berbeda dengan putu, kue dari tepung beras yang butirannya kasar berisi gula Jawa dan ditabur parutan kelapa. Enggak semua orang kenal putu. Biasanya penjual putu berkeliling dari satu daerah ke daerah lain yang dari roda atau tanggungannya mengeluarkan bunyi keras. Bunyi tersebut berasal dari tangki air tertutup yang atasnya dilubangi sehingga uap air naik. Bapak dan Ibu Daim berusaha melestarikan jenis jajanan ini dengan menjualnya di Cikapundung.
Pisang Keju Putu Bapak Daim sudah berjualan di wilayah Cikapundung sejak tahun 70an. Buka setiap hari jam 16.00 sampai 23.00 WIB. Letaknya ada diujung. hanya menjual dua jenis makanan yaitu pisang keju dan putu. Satu porsi putu berisi 5 buah dihargai Rp10.000,- sedangkan yang isi porsinya 10 buah seharga Rp20.000,-.
Sementara pisang kejunya dibandrol dengan harga Rp13.000 – Rp15.000,- tergantung jenis pisangnya. Ada beberapa toping pilihan seperti keju, coklat, susu, dan kismis.
Cuanki Cikapundung
Menurut beberapa literatur, Cuanki adalah akronim dari Cari UAng dengAN berjalan KaKI. Jadi penamaan tersebut berasal dari proses berjualan pedangangnya yang berkeliling menjajakan dengan jalan kaki. Makanya jenis jajanan ini kebanyakan menggunakan gerobak pikul ke mana-mana.
Cuanki terdiri dari bakso, siomay, tahu, dan pangsit. Tentu Cariers sudah kenal banget dengan bakso yang berbahan dasar daging sapi giling bercampur tepung tapioka ini. Tahu dalam cuanki dibelah dan tengahnya dimasukkan tepung bumbu kemudian digoreng. Siomaynya ada yang basah dan digoreng juga.
Tempat wisata kuliner kaki lima di Bandung milik Kang Taufik ini sudah buka dari tahun 2015. Satu porsi berisi 2 bakso, 1 pangsit, 2 siomay, dan 1 tahu yang kesemuanya digoreng dadakan di tempat. Racikan spesial Kang Taufik ini tanpa MSG, lho. Satu porsi harganya Rp15.000,- saja. Jam bukanya 17.00 – 00.30 WIB kecuali hari rabu tutup.
Wedang Jahe Ronde Garsela
Wedang Jahe Ronde Garsela milik Pak Mulyana ini menjual ronde, sekoteng, dan wedang jahe. Nama Garsela adalah akronim dari Garut Selatan, tempat asal Pak Mulyana yang menjual wedang jahe ronde sejak tahun 2013.
Wedang jahe adalah minuman sare jahe resep tradisional Jawa Tengah dan Timur. Ronde sendiri adalah makanan tradisional China yang terbuat dari tepung ketan dibentuk menjadi bola dan berkuah manis. Sedangkan Sekoteng adalah minuman asli Jawa Tengah dari jahe berisi kacang hijau, kacang tanah, pacar cina, dan potongan roti. Ketiga menu ini biasanya disajikan panas.
Wedang Jahe Ronde Garsela menyediakan empat menu yaitu: ronde besar, sekoteng + ronde, ronde campur, dan sekoteng Wedang jahe selain disajikan sebagai minuman juga dijadikan kuah. Cariers bisa memilih sendiri topingnya yang terdiri dari kulang-kaleng, mutiara, jali-jali, kacang hijau, simping, potongan roti, dan kacang tanah.
Setiap porsi dihargai Rp15.000,- kecuali sekoteng + ronde yang seharga Rp17.000,-. Buka setiap hari jam 17.00 – 00.30, kecuali hari senin tutup.
- Baca Juga:
>> Ecodome Kebun Raya Bogor, Tempat Belajar Yang Asyik, Artistik, dan Ciamik
>> Ini Dia 2 Tempat Wisata Religi Megah di Jakarta Bak Taj Mahal India dan Melegenda
Warung Mamio
Ibu Novia mendirikan Warung Mamio sejak 2015 yang menjual seblak dan lumpia. Seblak adalah makanan ringan khas Sunda yang terbuat dari rebusan kerupuk, dan dibumbui bawang merah, bawang putih, garam, kencur, cabe rawit, kunyit, dan penyedap rasa. Wangi kencur itulah yang biasanya mendominasi.
Lumpia basah sendiri merupakan jajanan tradisional Tionghoa yang terdiri dari lembaran tipis tepung gandum membungkus telur, tauge, dan daging. Lumpia basah di Warung Mamio mempunyai banyak pilihan toping seperti baso sosis, ayam, tulang ayam, ceker ayam, tulang iga sapi, dan tetelan sapi.
Sedangkan toping seblaknya terdiri dari tulang ayam, ceker ayam, kikil sapi, tulang iga sapi, baso sosis, cilok, kerupuk, dan tetelan sapi. Ibu Novia membuat racikan bumbu spesial dan sambal resep sendiri. Sambalnya ada level 1 sampai 5. Hati-hati karena sambal ini super pedas.
Harga seblak dan lumpia basah berkisar antara Rp15.000 sampai Rp25.000 tergantung topingnya. Wisata kuliner kaki lima di Bandung ini buka setiap hari jam 16.00 – 00.30 WIB, kecuali senin tutup dan sabtu buka hingga jam 02.00 WIB.
Neng Inces
Neng Inces, merk jongko milik Bapak Deni ini menjual tutut, basreng, cilok, dan cireng. Tutut atau siput kecil biasanya dari sawah diberi bumbu kuning pedas yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, daun bawang, kunyit, kemiri, daun salam, laos, serai, garam, dan gula secukupnya. Biasanya marak dijual ketika bulan Ramadan tiba.
Basreng, cilok, dan cireng merupakan makanan ringan khas Sunda yang berbahan dasar aci. Ketiganya merupakan akronim yang menunjukkan cara memasaknya. Basreng atau baso digoreng, cilok atau aci dicolok, dan cireng atau aci digoreng.
Pak Deni menyediakan bumbu tradisional dari kacang dan bumbu rujak untuk ketiga jajanan ini. Ada juga bumbu kekinian seperti black pepper, barbeque atau barbecue, asam manis, dan saus pedas.
Pak Deni memasak tutut, basreng, cilok, dan cireng dengan resep turun temurun keluarga. Memang biasanya keluarga Sunda memasak sendiri tutut di rumah. Harga semua jajanan tradisional itu satu porsi Rp15.000,- saja. Buka setiap hari jam 17.00 – 01.00 WIB.
Warung Surabi Kurnia
Warung Surabi Kurnia kepunyaan Teh Irma ini memadukan resep surabi tradisional dan modifikasi kekinian. Jajanan tradisional surabi ada dua jenis, yaitu surabi manis yang menggunakan gula merah cair dan surabi asin polos atau memakai oncom. Surabi dimasak di atas tungku kayu bakar, namun kini sudah memakai kompor gas.
Warung Surabi Kurnia menyediakan toping seperti oncom, telur, keju, coklat, susu, fla stroberi, fla blueberry, fla durian, dan kombinasi berbagai toping tersebut. Di Warung ini, menu yang menjadi favorit adalah oncom pedas, surabi coklat keju susu, telor oncom, dan telor mayonaise.
Harga surabinya berkisar Rp7.000,- sampai Rp14.000,- tergantung toping. Selain surabi, Warung Surabi Kurnia menjual roti bakar seharga Rp9.000,- sampai Rp13.000,- tergantung toping dan mie goreng atau rebus. Buka setiap hari jam 17.00 – 01.00 WIB, kecuali hari senin tutup.
Sudah penasaran belum dengan jajanan tradisional untuk wisata kuliner kaki lima di Bandung sekitar Jalan Cikapundung?
Kalau sudah, coba segera unduh aplikasi pencari tempat Cari Aja dan temukan tempatnya. Siapkan juga uang tunai karena cara pembayaran di wisata kuliner kaki lima di Bandung masih tradisional. Cari ATM-nya pakai Cari Aja, dijamin enggak bakal pusing. Yuk, menjelajah jajanan tradisional Nusantara yang enggak ada matinya!
Penulis: Evi Sri Rezeki